Blogger news

Tuesday, August 30, 2016

CERITA SETAN RUMAHKU SARANG HANTU (JIN)

CERITA SETAN RUMAHKU SARANG HANTU (JIN)
CERITA SETAN RUMAHKU SARANG HANTU (JIN)

KuCeTan.blogspot.co.id kali ini membagikan Cerita-Cerita Setan yang Menakutkan yang merupakan Cerita Horor, Kisah Nyata, dan Kisah Misteri. Pengalaman mistis yang tidak akan terlupakan dan membuat ketakutan serta bulu kuduk berdiri akan dirasakan. Untuk itu silahkan disimak Cerita-Cerita Setan yang Menakutkan ini :

Salam hangat para pecinta KCS. Kali ini saya akan menceritakan pengalaman pribadi yang sangat sayang kalo hanya di nikmati sendiri. Awal kisah saat om ku ingin menjual rumahnya, karna memang saat itu kami masih ngontrak dan rumah om ku dijual murah akhirnya ibuku sendiri yang membelinya. Rumah om ku dibilang cukup unik bangunannya berbentuk L.

Sebelum menuju rumah dari pagar utama ada tanah kosong yang cukup untuk parkir 5 mobil sedan, tapi berhubung kita tidak memiliki mobil ya dibiarkan kosong saja ada pohon lamtoro pas depan rumah. Dari pintu utama rumah terdapat ruang tamu dan 2 kamar tidur dalam 1 blok. Dari ruang tamu ada pintu ke samping menuju ke dapur dan kamar mandi karna sekali lagi saya bilang bentuk rumah kami berbentuk L.

Tepat di depan pintu dapur terdapat pohon jambu air yang jika sedang berbuah, buahnya sangat manis tapi sayang selalu ada ulatnya di buah jambu tersebut dan terdapat sebuah sumur yang tidak digunakan karna airnya berbau dan berlumpur. Dari pertama pindah ditempat itu saya sudah merasakan perasaan yang gak enak seperti ada yang aneh dengan rumah ini, tapi saya nggak mau dibawa jauh ke sugesti yang buruk.

Malam pertama tidur dikamar seperti ada yang memperhatikan dari sudut kamar tapi saya coba buat tidur dan akhirnya terlelap dalam mimpi. Malam kedua kebetulan saat itu saya habis latihan band dan kumpul di tempat teman hingga akhirnya pulang ke rumah sekitar jam 1 malam dan waktu itu saya di antar teman. Nah kebetulan teman saya satu ini agak peka ketika sampai rumah dia cuma bilang “salam ya buat mba yang lagi duduk diteras rumahmu” saya pikir dia cuma bercanda langsung saya sahutin “iya”.

Begitu sampai rumah saya lewat samping mengetuk pintu dan dibukakan oleh ibuku, dan langsung saya bertanya belum tidur bu?  Tapi ibu malah terdiam dan kembali nonton tv di ruang tamu. Merasa agak aneh, tumben ibu kok cuek mungkin marah karna aku pulang larut, pikirku. Langsung aku masuk kamarku, perasaanku saat itu ngantuk tapi kenapa gelisah mau tidur.

Mulut dan gigi terasa ingin terkunci, lalu aku berinisiatif untuk membuka mulutku lebar-lebar dan dalam sekejap semuanya gelap yang kurasakan ada tubuh besar berbulu yang memelukku sangat erat. Aku coba teriak sekeras-kerasnya tapi seperti terkunci mulutku, dan saat itu aku mendengar suara ibuku yang sedang membereskan kamarnya dengan sapu lidi. Seraya bicara banyak nyamuk malam ini, aku teriak memanggil ibuku tapi hasilnya nihil.

Entah mengapa setelah itu aku ingat untuk membaca ayat kursi dan saat ku baca terasa pelukan itu melemah dan mulai terang ku lihat. Saat ku sadar aku masih di kamarku, tanpa pikir panjang malam itu aku tidur dikamar ibuku, karna kebetulan bapakku sedang tugas luar kota. Keesokan harinya saya cerita sama ibuku, “ibu kenapa semalam ditanya kok cuek aja malah langsung nonton tv, marah yah karna aku telat” tanyaku.

Ibuku menjawab yang membuat ku bingung adalah dia bilang, saat ibuku buka pintu ibuku melihat mataku merah seperti orang mabuk dan ibuku sempat bertanya dari mana kok sampai malam, katanya aku malah menjawab “Heeh” dengan suara yang agak berat. Dalam pikiranku berarti semalam aku sudah diganggu mahkluk tak kasat mata. Dibuat penasaran dengan kejadian malam itu aku segera ke tempat temanku yang bisa dibilang sudah biasa berkomunikasi sama makhluk sebangsa itu yang malam itu mengantarku pulang.

Aku bilang sama dia betul aja kah perempuan yang dia lihat didepan teras rumahku dan aku juga menceritakan sosok berbulu yang memelukku. Dia bilang banyak makhluk sebangsa jin dirumahku, terus aku bilang kayak apa supaya diusir mereka dari rumahku dan temanku menjawab mereka cuma mau kenal. Memang ada beberapa yang usil dan beberapa yang baik dan sebenarnya mereka jauh lebih lama tinggal disitu. Tepatnya dibelakang kamarku yang ada pohon besar setinggi sekitar 12 meter.

Lalu sebelum aku kembali ke rumah sempat temanku bilang kalo kamu penasaran pengen tau apa aja yang ada dirumahmu, sebelum tidur kamu bilang saya mau tau apa aja sih makhluk Allah yang ada dirumah ini. Begitulah niatnya, katanya. Malam itu dengan rasa penasaran sekitar pukul 8 malam aku coba tidur cepat, tanpa pikir panjang aku langsung berucap seperti yang di ajarkan, awalnya tidak berasa apa-apa namun akhirnya hingga aku terlelap tiba-tiba seperti terjadi gempa yang dahsyat.

Saya pun terbangun karna panik hal yang pertama yang ingin saya lakukan mencari ibu takut rumah rubuh. Tapi yang saya dapatkan sungguh mengejutkan dikamarku. Aku lihat ada perempuan berambut panjang yang duduk diatas lemari pakaian serta makhluk hitam berbulu yang bermata merah besar berdiri disudut kamarku. Sontak aku berlari ke ruang tamu ke pintu utama pintu itu terkunci dan kuncinya tidak ada, aku lewat pintu samping yang membuatku kaget masya Allah.

Dibelakang pintu samping sudah berdiri 2 pocong dengan kain kafan yang lusuh dan muka yang berantakan dan dipohon jambu air banyak kuntilanak yang bergelayutan. Sambil terdengar suara tertawanya yang khas. Aku terus berlari untuk segera keluar rumah, berlari sekencangnya kerumah nenekku yang jarak rumah kami sekitar 300 meter sesampainya dirumah nenekku aku sudah tidak kuat dan tidak sadarkan diri. Keesokan harinya aku sakit dan tinggal ditempat nenek selama seminggu. Ternyata malam itu ibuku sedang berada dirumah nenekku jarak yang tidak terlalu jauh sering membuat ibuku ke rumah nenek.

Dalam masa istirahatku ditempat nenek ternyata temanku menyempatkan diri untuk berkomunikasi dengan makhluk halus penghuni rumahku. Temanku berpesan biarkan mereka hidup di alamnya kita di alam kita kalau semisal bersentuhan itu bisa terjadi dan hal yang wajar. Karna antara kita dan mereka bagaikan kulit luar dan kulit ari (kulit dalam) yang penting mereka berusaha untuk tidak mewujudkan rupa mereka ke orang rumah.

Memang setelah kejadian itu saya tidak pernah melihat sosok mereka tapi hal ganjil masih suka terjadi terkadang kalau malam gitarku sering bunyi sendiri, atau saat tidak ada orang dirumah begitu kembali tiba-tiba tv dalam kondisi menyala. Sempat saya pikir mungkin tadi listrik padam saat listrik menyala tv pun ikut menyala, tapi pernah saya coba sebelum meninggalkan rumah saya cabut kabel kontak televisi begitu pulang kembali tv menyala. Hingga akhirnya kami terbiasa dengan kehidupan mereka yang tidak jauh berbeda dengan kita.

Sekarang saya sudah tidak tinggal dirumah itu lagi, tapi ada kejadian aneh dan unik sebelum kami pindah dari rumah itu. Saat kami sudah mendapat rumah baru kami pelan-pelan memindahkan barang perabotan rumah tidak langsung sekaligus butuh waktu seminggu untuk memindahkan semuanya karna niatnya supaya tidak terlalu repot dan ingin dibuat santai. Waktu itu saya sudah langsung menempati rumah baru yang menurut saya jauh lebih tenang dan ramai dengan tetangga, ibu dan bapak masih tinggal dirumah lama kami yang horor itu.

Karna menjaga masih banyak barang berharga dirumah, dimana saat itu malam pertama saya meninggalkan kamar terdengar kata ibu suara perempuan menangis dikamarku. Memang ibuku bisa ku bilang cukup pemberani bahkan sempat kata ibuku dia menyuruh sosok perempuan itu untuk bersedia ikut kami pindah ke rumah baru. Begitu beliau cerita kepada saya tentang apa yang di dengar dan dibicarakannya sontak saya bilang “ih, ibu ini malah di ajak lagi itu perempuan sudah cukup saya dengan kejadian waktu itu”.

Begitu semua barang berhasil kami pindahkan kerumah baru ibu menyuruh saya pamitan dengan penghuni rumah horor itu dan semoga rumah kami ini cepat laku. Ditemani temanku yang bisa berkomunikasi dengan makhluk halus serta ibu dan bapakku kami berempat mendengar suara tangisan dibekas kamarku, bulu kuduk ku langsung merinding.

Lalu temanku menceritakan apa maksud dari makhluk itu, kata temanku penghuni perempuan dari golongan jin mutlaq itu ternyata menyukaiku. Tapi apa daya karna kita beda alam dan dia tidak bisa pergi dari tempatnya makanya dia merasa sedih. Sekian ceritaku sampai jumpa di lain kesempatan dengan kisah yang tak terduga.

0 comments :

Post a Comment